PELAPISAN SOSIAL DAN KESAMAAN DERAJAT
I. MASYARAKAT PERKOTAAN DAN MASYARAKAT PEDESAAN
PENGERTIAN
MASYARAKAT
Masyarakat dapat
mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah
keseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh
lingkungan, bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua
perhubungan dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah
sekelompok manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya
teritorial, bangsa, golongan dan sebagainya.
MASYARAKAT
PERKOTAAN
Masyarakat perkotaan
sering disebut urban community . Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan
pada sifat kehidupannya serta ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan
masyarakat pedesaan. Ada beberap ciri yang menonjol pada masyarakat kota yaitu
:
1. kehidupan keagamaan berkurang bila
dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
2. orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya
sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting disini adalah
manusia perorangan atau individu. Di kota – kota kehidupan keluarga sering
sukar untuk disatukan , sebab perbedaan kepentingan paham politik , perbedaan
agama dan sebagainya .
3. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya
dianut masyarakat perkotaan , menyebabkan bahwa interaksi – interaksi yang
terjadi lebih didasarkan pada factor kepentingan daripada factor pribadi.
4. pembagian kerja di antra warga-warga kota juga
lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
5. kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan
pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa
6. interaksi yang terjadi lebih banyak terjadi
berdasarkan pada factor kepentingan daripada faktor pribadi
7. pembagian waktu yang lebih teliti dan sangat
penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
8. perubahan-perubahan sosial tampak dengan nyata
di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh dari luar.
MASYARAKAT
PEDESAAN
Masyarakat pedesaan
selalu memiliki ciri-ciri atau dalam hidup bermasyarakat, yang biasanya tampak
dalam perilaku keseharian mereka. Pada situasi dan kondisi tertentu, sebagian
karakteristik dapat digeneralisasikan pada kehidupan masyarakat desa di Jawa.
Namun demikian, dengan adanya perubahan sosial religius dan perkembangan era
informasi dan teknologi, terkadang sebagian karakteristik tersebut sudah “tidak
berlaku”. Masyarakat pedesaan juga ditandai dengan pemilikan ikatan perasaan
batin yang kuat sesama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota
masyarakat yagn amat kuat yang hakekatnya, bahwa seseorang merasa merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat dimanapun ia hidup
dicintainya serta mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi
masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-sama
sebgai masyarakat yang saling mencintai saling menghormati, mempunyai hak
tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan dan kebahagiaan bersama di dalam
masyarakat.
Adapun yang menjadi ciri masyarakat desa
antara lain :
1. Didalam masyarakat pedesaan di antara warganya
mempunyai hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan
masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan
dasar kekeluargaan
3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup
dari pertanian
4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal
mata pencaharian, agama, adab istiadat, dan sebagainya
Didalam masyarakat pedesaan kita mengenal
berbagai macam gejala, khususnya tentang perbedaan pendapat atau paham yang
sebenarnya hal ini merupakan sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan
penuh dengan ketegangan –ketegangan sosial. Gejala-gejala sosial yang sering
diistilahkan dengan :
-
konflik
-
kontraversi
-
kompetisi
II. HUBUNGAN MASYARAKAT DESA & MASYARAKAT KOTA
SERTA ASPEK POSITIF & NEGATIF
Hubungan
desa dan kota
Masyarakat pedesaan
dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain.
Bahkan terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena saling
membutuhkan
Kota tergantung desa
dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan, desa juga merupakan
tenaga kasar pada jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota.
sebaliknya, kota
menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa, kota juga
menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang-bidang jasa yg dibutuhkan oleh
orang desa.
ASPEK
POSITIF DAN NEGATIF
Perkembangan kota merupakan manifestasi dari pola kehidupan
sosial, ekonomi , kebudayaan dan politik . Kesemuanya ini akan dicerminkan
dalam komponen – komponen yang memebentuk struktur kota tersebut . Jumlah dan
kualitas komponen suatu kota sangat ditentukan oleh tingkat perkembangan dan
pertumbuhan kota tersebut.
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan perkotaan , seyogyanya mengandung 5 unsur yang meliputi :
-
Wisma : Untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya.
-
Karya : Untuk penyediaan lapangan kerja.
-
Marga : Untuk pengembangan jaringan jalan dan telekomunikasi.
-
Suka : Untuk fasilitas hiburan, rekreasi, kebudayaan, dan kesenian.
-
Penyempurnaan : Untuk fasilitas keagamaan, perkuburan, pendidikan, dan utilitas
umum.
Untuk itu semua , maka fungsi dan tugas
aparatur pemerintah kota harus ditingkatkan :
a)
Aparatur kota harus dapat menangani berbagai masalah yang timbul di kota .
Untuk itu maka pengetahuan tentang administrasi kota dan perencanaan kota harus
dimilikinya .
b)
Kelancaran dalam pelaksanaan pembangunan dan pengaturan tata kota harus
dikerjakan dengan cepat dan tepat , agar tidak disusul dengan masalah lainnya ;
c)
Masalah keamanan kota harus dapat ditangani dengan baik sebab kalau tidak ,
maka kegelisahan penduduk akan menimbulkan masalah baru ;
d)
Dalam rangka pemekaran kota , harus ditingkatkan kerjasama yang baik antara
para pemimpin di kota dengan para pemimpin di tingkat kabupaten tetapi juga
dapat bermanfaat bagi wilayah kabupaten dan sekitarnya .
Oleh karena itu maka
kebijaksanaan perencanaan dan mengembangkan kota harus dapat dilihat dalam
kerangka pendekatan yang luas yaitu pendekatan regional . Rumusan pengembangan
kota seperti itu tergambar dalam pendekatan penanganan masalah kota sebagai
berikut :
1)
Menekan angka kelahiran
2)
Mengalihkan pusat pembangunan pabrik (industri) ke pinggiran kota
3)
Membendung urbanisasi
4)
Mendirikan kota satelit dimana pembukaan usaha relatif rendah
5)
Meningkatkan fungsi dan peranan kota – kota kecil atau desa – desa yang telah
ada di sekitar kota besar
6)
Transmigrasi bagi warga yang miskin dan tidak mempunyai pekerjaan.
III. PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN PERKOTAAN
1. Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap
Alam, Masyarakat perdesaan
berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa.
Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum
alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas”
dari realitas alam.
2. Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah
perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian
berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
3. Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil
dari komunitas perkotaan.
4. Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila
dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas
kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
5. Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial
dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada
masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota
sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam
perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
6. Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota
berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
7. Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering
nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada
posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem
dari masyarakat.
Ada beberapa perbedaan pelapisan sosial yang
tak resmi antara masyarakat desa dan kota:
§ pada masyarakat kota aspek kehidupannya lebih
banyak system pelapisannya dibandingkan dengandi desa.
§ pada masyarakat desa kesenjangan antara kelas
eksterm dalam piramida sosial tidak terlalu besar dan sebaliknya.
§ masyarakat perdesaan cenderung pada kelas
tengah.
§ ketentuan kasta dan contoh perilaku.
Mobilitas Sosial.
Mobilitas berkaitan dgn perpindahan yg
disebabkan oleh pendidikan kota yg heterogen, terkonsentrasi
nya kelembagaan-kelembagaan.
§ banyak penduduk yg pindah kamar atau rumah
§ waktu yg tersedia bagi penduduk kota untuk
bepergian per satuan
§ bepergian setiap hari di dalam atau di luar
§ waktu luang di kota lbih sedikit dibandingkan
di daerah perdesaan Interaksi Sosial.
§ masyarakat pedesaan lebih sedikit jumlahnya
§ dalam kontak sosial berbeda secara kuantitatif
maupun secara kualitatif
Pengawasan
Sosial
Di kota pengawasan lebih bersifat formal,
pribadi dan peraturan lbh menyangkut masalah pelanggaran
Pola
Kepemimpinan
Menentukan kepemimpinan di daerah perdesaan
cenderung banyak ditentukan oleh kualitas pribadi
dari individu dibandingkan dengan kota
Standar
Kehidupan
Di kota tersedia dan ada kesanggupan dalam
menyediakan kebutuhan tersebut, di desa tidak demikian
Kesetiakawanan
Sosial
Kesetiakawanan sosial pada masyarakat
perdesaan dan perkotaan banyak ditentukan oleh masingmasing faktor yang berbeda
Nilai
dan Sistem Nilai
Nilai dan system nilai di desa dengan di kota
berbeda dan dapat diamati dalam kebiasaan, cara dan norma yang berlaku
Kesimpulan :
Jadi, Masyarakat dalam arti luas adalah
keseluruhan dari semua hubungan dalam hidup bersama denagn tidak dibatasi oleh lingkungan, bangsa dan lain-lain. Masyarakat dalam artisempit merupakan sekelompok manusia yang dibatasi oleh
aspek-aspek tertentu. Oleh karenaitu dapat disimpulkan. Masyarakat adalah kelompok manusia
yang telah lama bertempattinggal disuatu daerah yang tertentu dan memilki aturan
bersama untuk mencapai tujuan bersama yaitu mencapai kesejahteraan.
Masyarakat pedesaan dan perkotaan adalah dua
komunitas yang saling membutuhkan. Di antara keduanya terdapat hubungan
yang erat dan bersifat ketergantungan karena keduanya saling membutuhkan satu
sama lain.
SUMBER : http://anwarabdi.wordpress.com/2013/05/04/masyarakat-perkotaan-dan-masyarakat-pedesaan/